Kamis, 13 Agustus 2020

8 Tahun Rover Mars Curiosity NASA

 

 

( NASA’s Mars Science Laboratory rover, Curiosity. NASA/JPL-Caltech)

 

NASA memiliki robot Curiosity yang berada di Mars. Robot tersebut telah berada di Mars selama 8 tahun dan menempuh perjalanan sejauh 14 mil di Mars. Badan antariksa Amerika Serikat (AS) merayakan pencapaian luar biasa sambil menantikan masa depan penjelajah yang masih cerah.

Rover mendarat di Mars pada 5 Agustus 2012 dan telah menjelajahi landscape Planet Merah sejak saat itu. Zona pendaratan yang ditargetkan, situs dampak besar yang dikenal sebagai Gale Crater.

Gale Crater bukan hanya rumah bagi daerah-daerah yang pernah dianggap kaya akan air. Tapi juga memiliki gunung besar di tengahnya. Di antara banyak penemuannya adalah bukti kehidupan mungkin telah ada di Mars sejak lama.

Rover Mars Curiosity (Foto: NASA)

“Sejak pendaratan, penjelajah melakukan perjalanan lebih dari 14 mil, mengebor 26 sample batuan dan mengambil enam sampel tanah di sepanjang jalan karena terungkap Mars kuno memang cocok untuk kehidupan. Mempelajari tekstur dan komposisi lapisan batuan kuno membantu para ilmuwan menyatukan bagaimana iklim Mars berubah dari waktu ke waktu, kehilangan danau dan aliran hingga menjadi gurun yang dingin seperti sekarang ini,” kata NASA.

Untuk diketahui, NASA belum lama ini mengirimkan rover baru ke Mars bernama Perseverance. Amerika bukan satu-satunya negara yang menargetkan Planet Merah sebagai misi mereka.

Uni Emirat Arab dan China juga menargetkan Mars sebagai planet untuk misi mereka. Bahkan, Uni Emirat Arab dan China meluncurkan lebih dulu dibanding NASA bulan lalu

FENOMENA HUJAN METEOR PERSIED 2020

Kawah Ramon saat terjadi hujan meteor Perseid dekat kota Mitzpe Ramon, selatan Israel, Minggu (12/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen


 
Fenomena hujan meteor Perseid  terjadi pada 12-13 Agustus 2020. Akun Instagram Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan tentang fenomena hujan meteor tersebut.

Hujan meteor Perseid aktif sejak 17 Juli hingga 24 Agustus dan puncaknya terjadi pada 12-13 Agustus 2020. Menurut Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, fenomena ini terjadi saat Bumi berpapasan dengan debu-debu sisa komet Swift-Tuttle. 

Puncak hujan meteor Perseid akan terjadi pada pertengahan Agustus, tepatnya pada tanggal 12-13 Agustus 2020. Diwartakan CNet, Agustus merupakan salah satu bulan yang menghadirkan malam dengan diterangi 100 bintang jatuh dan bola api per jam. Perseid adalah salah satu kumpulan bintang jatuh terbaik dan paling terang. Hujan meteor ini terjadi setiap tahun sekitar bulan Agustus, saat Bumi melayang melalui awan yang ditinggalkan oleh komet raksasa 109P / Swift-Tuttle. Debu, kerikil, dan serpihan kosmik lainnya menghantam atmosfer kita, terbakar menjadi garis-garis terang yang singkat dan bahkan bola api yang sesekali meledak melesat di langit malam. Pada tahun 2020, Perseid diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 12 dan 13 Agustus, saat bulan akan sedikit kurang dari setengah purnama. Popularitas hujan meteor Perseid disebabkan pancuran terkuat, dengan rata-rata hingga 100 meteor yang terlihat per jam, dan itu bertepatan dengan malam musim panas yang hangat di belahan bumi utara. Bulan yang memudar kemungkinan akan menyapu banyak meteor yang tidak terlihat, tetapi masih menyisakan banyak meteor yang semestinya mudah dilihat jika Anda melakukan sedikit perencanaan. Secara umum, strategi yang baik adalah pergi mencari Perseid selarut mungkin, tetapi sebelum bulan terbit di lokasi Anda. Jika Anda berada di Indonesia, pergilah sejauh mungkin dari semua polusi cahaya sekitar pukul 11 ​​malam. Waktu terbaik menyaksikannya adalah mulai tengah malam hingga fajar bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit ketika titik radian bekulmunasi di arah Utara dengan ketinggian 25.3 derajat. Anda juga dapat mencoba menghalangi bulan dengan menempatkan diri di samping bangunan, pohon, atau benda lain yang menahan sebagian cahaya bulan dari retina Anda. Bulan akan mulai menghilang sama sekali setelah pertengahan bulan, dan meskipun Perseid telah melewati masa puncaknya, mereka masih aktif dan terlihat. Setelah Anda memutuskan waktu dan tempat yang tepat dengan gangguan cahaya minimal dan pemandangan langit yang luas, berbaring saja, biarkan mata menyesuaikan dan rileks. Siapkan bantal, selimut, kursi santai, dan minuman untuk membuat Anda nyaman. Mata Anda memerlukan waktu sekitar 20 menit untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan, jadi pastikan untuk bersabar. Tidak masalah di langit mana Anda memandang, selama Anda memiliki pandangan yang luas. Konon, Perseid akan tampak terpancar keluar dari konstelasi Perseus, the Hero. Jika Anda ingin berlatih menjadi pengintai meteor yang canggih, temukan Perseus dan coba fokus di sana sambil menonton. Kemudian cobalah melihat ke atas tanpa fokus ke mana pun. Lihat apakah Anda melihat perbedaan. Namun, semua ini tergantung pada ketidakpastian alam, jadi hasilnya akan bervariasi. Apa Itu Hujan Meteor Perseid? Hujan meteor Perseid aktif sejak tanggal 17 Juli-24 Agustus 2020 dan puncaknya akan terjadi pada tanggal 12-13 Agustus 2020. Hujan meteor ini dinamai berdasakan titik radian 9 titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Perseus. Hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle dan dapat disaksikan mulai tengah malam hingga fajar bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit ketika titik radian bekulmunasi di arah Utara dengan ketinggian 25.3 derajat. Intensitas maksimum hujan meteor ini mencapai 60-70 meteor tiap jam dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 kilometer/jam.

Baca selengkapnya di artikel "Cara Melihat Hujan Meteor Perseid di Indonesia 12-13 Agustus 2020", https://tirto.id/fXaf

Agustus merupakan salah satu bulan yang menghadirkan malam dengan diterangi 100 bintang jatuh dan bola api per jam. Perseid adalah salah satu kumpulan bintang jatuh terbaik dan paling terang. Hujan meteor ini terjadi setiap tahun sekitar bulan Agustus, saat Bumi melayang melalui awan yang ditinggalkan oleh komet raksasa 109P / Swift-Tuttle. Debu, kerikil, dan serpihan kosmik lainnya menghantam atmosfer kita, terbakar menjadi garis-garis terang yang singkat dan bahkan bola api yang sesekali meledak melesat di langit malam. Pada tahun 2020, Perseid diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 12 dan 13 Agustus, saat bulan akan sedikit kurang dari setengah purnama. 

Popularitas hujan meteor Perseid disebabkan pancuran terkuat, dengan rata-rata hingga 100 meteor yang terlihat per jam, dan itu bertepatan dengan malam musim panas yang hangat di belahan bumi utara. Bulan yang memudar kemungkinan akan menyapu banyak meteor yang tidak terlihat, tetapi masih menyisakan banyak meteor yang semestinya mudah dilihat jika Anda melakukan sedikit perencanaan. Secara umum, strategi yang baik adalah pergi mencari Perseid selarut mungkin, tetapi sebelum bulan terbit di lokasi Anda. Jika Anda berada di Indonesia, pergilah sejauh mungkin dari semua polusi cahaya sekitar pukul 11 ​​malam. Waktu terbaik menyaksikannya adalah mulai tengah malam hingga fajar bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit ketika titik radian bekulmunasi di arah Utara dengan ketinggian 25.3 derajat. Anda juga dapat mencoba menghalangi bulan dengan menempatkan diri di samping bangunan, pohon, atau benda lain yang menahan sebagian cahaya bulan dari retina Anda. 

Bulan akan mulai menghilang sama sekali setelah pertengahan bulan, dan meskipun Perseid telah melewati masa puncaknya, mereka masih aktif dan terlihat. Setelah Anda memutuskan waktu dan tempat yang tepat dengan gangguan cahaya minimal dan pemandangan langit yang luas, berbaring saja, biarkan mata menyesuaikan dan rileks. Siapkan bantal, selimut, kursi santai, dan minuman untuk membuat Anda nyaman. Mata Anda memerlukan waktu sekitar 20 menit untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan, jadi pastikan untuk bersabar. Tidak masalah di langit mana Anda memandang, selama Anda memiliki pandangan yang luas. Konon, Perseid akan tampak terpancar keluar dari konstelasi Perseus, the Hero. Jika Anda ingin berlatih menjadi pengintai meteor yang canggih, temukan Perseus dan coba fokus di sana sambil menonton. Kemudian cobalah melihat ke atas tanpa fokus ke mana pun. Lihat apakah Anda melihat perbedaan. Namun, semua ini tergantung pada ketidakpastian alam, jadi hasilnya akan bervariasi. 

   Hujan meteor Perseid diamati dari fasilitas penelitian European Southern Observatory pada tahun       2010


Hujan meteor Perseid diamati dari fasilitas penelitian European Southern Observatory pada tahun 2010

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak, Ini Waktu dan Cara Melihat Hujan Meteor Perseid pada 12-13 Agustus", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/172517865/simak-ini-waktu-dan-cara-melihat-hujan-meteor-perseid-pada-12-13-agustus?page=all.
Penulis : Mela Arnani
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Apa Itu Hujan Meteor Perseid? 

Hujan meteor Perseid aktif sejak tanggal 17 Juli-24 Agustus 2020 dan puncaknya akan terjadi pada tanggal 12-13 Agustus 2020. Hujan meteor ini dinamai berdasakan titik radian 9 titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Perseus. Hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle dan dapat disaksikan mulai tengah malam hingga fajar bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit ketika titik radian bekulmunasi di arah Utara dengan ketinggian 25.3 derajat. Intensitas maksimum hujan meteor ini mencapai 60-70 meteor tiap jam dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 kilometer/jam.

Untuk dapat menyaksikan fenomena ini, seseorang bisa mengamati langit di malam hari hingga waktu subuh. "Waktunya lewat tengah malam sampai shubuh. Di Indonesia juga bisa mengamatinya ke arah langit utara. Diperkirakan sekitar 50 meteor per jam," kata Thomas.

Ia mengatakan bahwa menjelang subuh ada gangguan cahaya bulan. Untuk bisa melihat fenomena hujan meteor, idealnya kondisi cuaca cerah, jauh dari polusi cahaya dan medan pandang ke arah langit utara tidak terhalang pohon atau bangunan.

Thomas juga mengungkapkan bahwa fenomena ini tidak berdampak pada Bumi.

PENEMUAN GALAKSI BARU

 

 (Foto: ALMA/ESO/NAOJ/NRAO)

Para astronom menemukan galaksi jauh, yang disebut dengan galaksi SPT0418-47. Galaksi itu tampak seperti cincin bercahaya dari sebuah lokasi dengan perlengkapan yang diletakkan secara permanen agar dapat melihat langit dan peristiwa yang berhubungan dengan angkasa( observatorium ). Efek ini disebabkan oleh proses yang disebut pelensaan gravitasi yang mengubah tampilan galaksi tersebut.

Galaksi ini sangat mirip dengan galaksi kita, Bima Sakti. Seperti yang dilaporkan dalam jurnal Nature, SPT0418-47 sama seperti 1,4 miliar tahun setelah Big Bang, masa ketika para astronom mengatakan galaksi  terbentuk akan ttetapi masih berantakan. Penemuan galaksi ini mengemukakan dua fitur yang mirip dengan galaksi saat ini (piringan yang berputar dan tonjolan).

Keterangan dari  IFLScience, bahwa sebuah SPT0418-47 tidak memiliki lengan spiral seperti halnya Bima Sakti, akan tetapi keberadaan cakram menempatkannya bersama dengan penemuan baru-baru ini tentang galaksi yang tertata rapi sejak kosmos masih muda. Temuan ini tidak sesuai dengan teori tentang bagaimana galaksi terbentuk.

“Hasil ini mewakili terobosan di bidang pembentukan galaksi, yang menunjukkan bahwa struktur yang kami amati di galaksi spiral terdekat dan di Bima Sakti sudah ada 12 miliar tahun yang lalu," kata penulis utama Francesca Rizzo, peneliti pascasarjana dari Institut Max Planck untuk Astrofisika di Jermaan

Galaksi SPT0418-47 inin sejajar sempurna dengan galaksi latar depan dalam pengamatan yang dilakukan oleh Atacama Large Millimeter / submillimeter Array (ALMA). ALMA memungkinkan tim untuk melacak pergerakan gas dan memahami bentuk galaksi yang sebenarnya.

Dr Simona Vegetti, juga mengatakan bahwa temuan ini cukup membingungkan, karena SPT0418-47 adalah cakram galaksi paling teratur yang pernah diamati semesta alam. Hasil ini sangat tidak terduga, dan memiliki implikasi penting bagi  peneliti untuk  berpikir tentang galaksi yang berevolusi.

Rabu, 12 Agustus 2020

REKRUTMEN SENAT STMIK BINA PATRIA


Senat Mahasiswa STMIK Bina Patria (SENAT BIPA) adakan Open Recruitment PengurusSenat tahun 2019. Ketua Senat Agam Abraham menyatakan open recruitment  ini dilakukan untuk mengaktualisasikan diri, memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap mahasiswa, khususnya di bidang keorganisasian di Bina Patria.

“Tujuan open recruitment Senat Mahasiswa STMIK Bina Patria (SENAT BIPA) 2019 adalah untuk membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri, memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap mahasiswa,” kata Agsm,

“Harapannya, dengan diadakan open recruitment  ini, akan semakin meningkatkan minat mahsiswa untuk berorganisasi,” lanjut mahasiswa jurusan Teknik Infor matika  ini.Sementara itu, Wakil Ketua Senat Mahasiswa STMIK Bina Patria (SENAT BIPA) menuturkan bahwa target pendaftar yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah 50 pendaftar.

“Targetnya 50 orang, untuk kuota (penerimaan) yang penting persyaratannya terpenuhi dan alur pendaftarannya dilalui, Insya Allah diterima,” ujar mahasiswa yang lebih akrab disapa alim ini.

Alur tersebut pertama melakukan pendaftaran . Kedua Mengirimkan berkas. Berkas tersebut diantaranya formulir pendaftaran yang telah diisi, esai sesuai ketentuan, berkas hasil ujian dan foto close up menggunakan jaster.

Alur ketiga yaitu melakukan wawancara dan mengumpulkan berkas fisik. Berkas terdiri dari fotokopi KTM, fotokopi KRS terakhir, fotokopi sertifikat kaderisasi himpunan, formulir yang sudah diisi, esai, foto 3×4 menggunakan jaster, . Berkas dikumpulkan dari tanggal tanggal 28 Maret 2019..

“Berkas fisik dimasukan ke dalam map berwarna merah untuk putra dan biru untuk putri, dikumpulkan di sekretariat Senat Mahasiswa STMIK Bina Patria Kampus  1,” lanjut paparan akun tersebut. Usai melakukan wawancara dan pengumpulan berkas fisik alur selanjutnya adalah pengumuman staffing, orientasi dan pembekalan, dan pelantikan pengurus.

Agam mengimbau agar mahasiswa terus memantau akun instagram Senat resmi Bina Patria untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. Ia juga mengajak mahasiswa untuk bergerak dan berkarya untuk menebar manfaat dengan menjadi pengurus Senat Mahasiswa STMIK Bina Patria.

“Bergerak itu bukan hanya sebatas untuk terlihat, tetapi untuk berkarya dan menebarkan manfaat. Oleh karena itu, ayo kita bergerak, berkarya, dan bermanfaat bersama-sama diSenat Mahasiswa STMIK Bina Patria 2019,

Senin, 10 Agustus 2020

HARI RAYA IDUL ADHA 1440 H

Penyembelihan dan Pembagian

Dalam wawancaranya disela-sela penyembelihan hewan qurban Ketua STMIK Bina Patria Magelang Memperingati Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah tepatnya pada tanggal 11 Agustus 2019,  STMIK Bina Patria  menyelenggarakan penyembelihan  hewan qurban di kampus. Hewan qurban  berasal dari para dosen/karyawan dan mahasiswa. Penyembelihan dilaksanakan di halaman kampus dihadiri Ketua Dr. H Sukris Sutiyatno, MM, M.Hum beserta jajaran dosen staf dan civitas akademika.. Kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin dan program kerja senat
Hewan kurban berjumlah 4 ekor kambing, sementara ada beberapa kambing dalam keadaan hidup diserahkan  ke dusun Dumpoh, Magelang Utara Kota Magelang. Kambing yang disembelih di kampus  itu selanjutnya didistribusikan kepada warga sekitar yang membutuhkan.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah semua senat dari bermacam agama ikut terjun langsung dalam pembagian qurban ke warga sekitar dengan menggunakan sistem kupon.
Dr. H. Sukris Sutiyatno, M.M, M.Hum menyampaikan bahwa umat muslim perlu meneladani sedikitnya enam karakteristik yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim AS. Keenam tauladan itu meliputi pertama, Ibrahim AS adalah seorang Nabi yang berpikir kritis dan rasional dalam mencari dan menerima kebenaran. Kedua, memegang teguh kepada kebenaran dan petunjuk Allah serta bertekad melepaskan diri dari segala bentuk kemaksiatan dan kekufuran. Ketiga, memasrahkan diri kepada Allah SWT dan bangga sebagai seorang muslim. Keempat, gemar mencari dan mengamalkan ilmu. Kelima, kesanggupan menghadapi resiko dalam perjuangan menegakkan kebenaran. Keenam, kesanggupan untuk berkorban di jalan Allah bahkan dengan mengorbankan jiwa raga. 
Warga yang mendapatkan kupon antusias ikut berdesak desakan antri untuk mendapatkan daging qurban dikampus setempat. Kegiatan ini berjalan lancar dan sukses dan selesai sampai pukul 14.00 WIB.